Minggu, 30 Maret 2014

TRAGEDI BINTARO 2



Tugas Softskill

Nama   : Lugas Setyo Aji
NPM    : 24212257
Kelas   : 2EB13 UNIVERSITAS GUNADARMA

TRAGEDI BINTARO 2
 
Disini saya akan menulis cerita tentang kronologi tentang “Tragedi Bintaro II” ini terjadi pada saat saya juga ingin berangkat kuliah lewat jalan rel kereta bintaro ini yang menaiki sepeda motor lebih tepatnya pada hari Senin tanggal 9 desember 2013 berangkat kira-kira jam 10-an tiba-tiba ada kobaran api dan dentuman keras dan jalanan semula sepi lalu ramai sekali. Setelah itu saya mengamati sejenak tempat kejadian tidak lama kemudian saya melanjutkan kembali perjalan ke kampus. Setelah pulang saya mengulas kembali kronologi kisahnya dengan membaca berita koran Kompas, mari kita simak ceritanya dibawah ini :

Teknisi kereta Sofyan Hadi sempat meminta para penumpang di gerbong depan untuk mundur sebelum Kereta 1131 yang melaju dari arah Serpong menuju Tanah Abang menghantam Truk BBM Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Kisah itu dituturkan seorang penumpang selamat kepada Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan.

"Salah satu pasien mengatakan bahwa yang menyuruh mundur adalah teknisi kereta saudara Sofyan. Tadinya kita pikir masinisnya," kata Jonan di Jakarta, Selasa 10 Desember 2013 malam.

Untuk gambar yang terjadi pada keretanya ada dibawah ini :

Untuk memastikan siapa yang meminta para penumpang di gerbong pertama yang terdiri dari para perempuan itu, Jonan menunjukkan foto teknisi KRL kepada pasien tersebut. Dan ternyata benar, pasien itu membenarkan bahwa pria yang meminta penumpang mundur itu sama dengan yang ada dalam foto itu, yaitu Sofyan.

"Dia memberitahu, bahwa petugas teknisi minta seluruh penumpang mundur ke belakang, setelah memberitahu itu dia masuk lagi ke ruang masinis," ungkap Jonan.

Jonan merasa heran mendengar cerita soal anggotanya tersebut. "Sahabat kita itu yang menutup pintu agar penumpang tetap selamat. Mungkin dia merasa sudah tahu akibatnya bakal parah sekali," tutur Jonan dengan mata berkaca-kaca.

Hal serupa juga sempat dituturkan Effendi (54), salah satu penumpang terluka. Dia bilang, sebelum kecelakaan terjadi, asisten masinis sempat memberitahunya untuk hati-hati. Diduga masinis, asisten masinis, dan teknisi sudah tahu bakal ada kecelakaan. Mereka memilih tetap di lokomotif dan memperingatkan penumpang ketimbang lompat dari kereta

Kecelakaan pada Senin 9 Desember itu merenggut 7 nyawa. Sementara, lebih dari 70 lainnya terluka. Kini, Sofyan bersama masinis dan asisten masinis yang tewas dalam tragedi itu dinaikkan pangkatnya.

Singkat ceritanya saya ucapkan terima kasih anda sudah membacanya, mohon maaf bila ada terjadi kesalahan dari kata-kata yang kurang berkenan atau salah dari faktanya.