Selasa, 20 Januari 2015

Peranan Sistem Akuntansi bagi Dunia Bisnis

Simons (2000) dalam Sukma Lesmana (2002) menjelaskan sistem kontrol akuntansi adalah : “Sistem Kontrol Akuntansi (SKA) adalah semua prosedur dan sistem formal untuk menjaga atau merubah aktivitas organisasi meliputi sistem perencanaan, sistem pelaporan, dan prosedur monitoring yang didasarkan pada informasi (akuntansi). Kuantitas dan kualitas informasi akan menjadi barometer kesehatan organisasi. Manajer organisasi menggunakan informasi feedback untuk mengontrol input yang digunakan, proses, dan output yang dihasilkan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam semua perusahaan terdapat hubungan yang konstan antara laba, tingkat pertumbuhan, dan sistem kontrol. Ke mampu labaan suatu 10 perusahaan tanpa didukung kecukupan kontrol akan mengakibatkan perusahaan collapse”.
Dinamika lingkungan mempengaruhi hubungan sistem kontrol akuntansi dengan kinerja perusahaan karena dinamika lingkungan dapat menyebabkan berubahnya suatu sistem di perusahaan. Salah satu contoh yang bisa diam bila dalah perubahan teknologi. Perubahan teknologi di perusahaan dapat menyebabkan sistem kontrol akuntansi pun berbeda pula. Dinamika lingkungan mempengaruhi perubahan lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Hal senada diutarakan penelitian syafrudin tentang dinamika lingkungan.
Syafrudin (2000) mengatakan,
“isu sentral dalam perspektif ketidakpastian lingkungan ini adalah kondisi nyata (real world) lingkungan eksternal yang pada uraian di atas disebut dinamika lingkungan. Dalam konteks rancangan organisasi berarti bagaimanakah dinamika lingkungan berpengaruh terhadap rancangan organisasi dan kinerja organisasi. Jadi isu sentralnya bukanlah pada bagaimana manajemen mengekspresikan lingkungan eksternal (perceived environmental uncertainty), tetapi pada bagaimana kondisi nyata (real world) lingkungan eksternal itu sendiri (dinamika lingkungan). Konsep yang ada dalam lingkungan ini adalah faktor nyata yang ada dalam lingkungan tersebut yaitu tingkat perubahan (rate of change) dan derajat ketidakstabilan (degree of instability). Tingkat perubahan dan derajat ketidakstabilan inilah yang sebenarnya berpengaruh terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi dan kinerja organisasi.”


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar